Sabtu, 22 Oktober 2011

Tips mengatasi patah hati

Mungkin bulan ini bisa dibilang musim patah hati. Ada 10 tips melupakan doi. Simak yuks!!!
Melupakanmu
1. Yakinkan diri Anda bahwa si mantan bukan orang satu-satunya orang yang bisa membahagiakan Anda. Masih banyak orang lain yang lebih cocok tanpa harus menyakiti Anda seperti dia.

2. Beri ‘napas’ untuk diri sendiri. Hari ini berikan dispensasi untuk menangis jika ingin menangis, mengunci diri di kamar tanpa menyisir rambut, melakukan hal yang ingin Anda lakukan. Tapi ingat, batasi maksimal 24 jam saja.
3. Ucapkan mantera sakti Anda setiap pagi setelah bangun tidur. Kalimat seperti, " Saya tak butuh orang macam dia" atau "He/She’s not worth for me to love", menurut Ben Renshaw pendiri grup terapi diri Happiness Project adalah manjur.
4. Melupakan diet untuk sementara dapat dimaafkan. Memakan coklat lezat favorit Anda, dapat menjadi semacam vaksin. Setiap gigitan coklat Anda memberikan phenylethylamine, semacam zat kimia yang keluar saat Anda jatuh cinta.
5. Get the new fresher look! Pergilah ke salon, mengganti model atau warna rambut dan membuat penampilan Anda lebih segar, Tak akan ada yang menyangka Anda sebagai si patah hati.
6. Singkirkan semua barang yang berkaitan dengannya. Mulai dari foto, surat cinta, sampai barang kenangan bertulisan I Love U pemberiannya.
7. Some exercise will help. Menurut physical traineer Amerika, Kathy Kaehler, gerakan senam dapat merangsang hormone yang bisa membuat Anda merasa nyaman
8. Hang-out dengan teman-teman Anda. Sudah lama tidak hang-out? Kini Anda bebas kembali tanpa ada kewajiban lapor atau dilarang pergi.
9. Kenakan baju bernuansa hijau. "Menurut teori terapi warna, hijau selalu diasosiasikan dengan hati, dengan memakai pakaian hijau perasaan Anda akan mendapat energi yang diperlukan", kata Mary Lambert penulis The Color Secrets.
10. Positive thinking. Muluk? but it works! Tanamkan di kepala Anda, soulmate Anda yang sesungguhnya dan lebih baik dari dia telah menanti di luar sana.
Kamu harus inget... Lo dunia ini tak sekecil daun kelor, banyak orang lebih baik koq di luar sana.. Jadi jangan patah semangat??? TETAP SEMANGAT...

Jumat, 21 Oktober 2011

Tujuan Jombang jadi Blitar


                                                        Blitar kota Patria
Perjalanan yang gak sengaja ini berawal dari saya ada janji ma temenku di Jombang, jam 3 pagi aku dan temen-temen masih pada melek. "Sob ada yang mau ikut gak" aku bertanya, mau kemana??? temen2 tanya balik, ke Jombang!!! jawabku, lhaa apa kamu ngerti jalanya?? Tanya temen aku.... Hi hi hi GAK!! Mankannya aku nawarin ada yang mau ikut gak nemenin aku ke Jombang??? Kalau gak ada acara yaa OKE, bersedia boss... Sahut temen2, obrolan makin seru n asikk.. jam 4 lewat 30 menit, aku pejamkan mata, bermodalkan tidur cuma 2 jam, jadi dech berangkat ke Jombang. Positif 2 temen aku ngikut ke Jombang. Mata masih ngantuk, jam 7 berangkat dari Lamongan, nyampek Jombang jam 8 lebih 45 menit. Lumayan cepet buat mata yang masih ngantuk. Santai sejenak nyeruput kopi Jombang.. Melek langsung ni mata, apa lagi yang bikin kopi sedep.. hohoho??? LANJUT CERITA... 
Kopi udah abis, beberapa lembar uang ribuan aku serahkan... (hehehe), dapat kabar dari temen aku kalau janjinya di undur jam 3 sore... Hemmm cara pengganti kekosongan waktu di Jombang, aku ngasih saran ma temen2, "Sobbb!!!! Gimana lo kita ke Kediri aj, buat ngisi wktu,"  sambil ngisep seputung rokok, jawaban yang di lontarkan "Oke berangkat," Bentar sob aku ngulur waktu, Lha napa lagi... Tanya Xionk salah 1 temen yang turut serta di perjalananku. "Update status dulu.. hehehe''. Jiaaahh.... Buruan?? Perintahnya.
Update status pun selesai, perjalanan di lanjutkan ke Kediri, ASRI nan Bersih, (emang setiap kota gitu kali yaahh) Di baratku nampak Gunung Kelud, berhenti bentar ambil imagenya. Seperti di samping panorama Gunung Kelud di kejauhan.
Lanjut Cerita...
Penasaran dengan makam Presiden pertama Indonesia, aku tanya2 Andre temenku satunya, "Ndre lo ke Blitar masih jauh ka gak???" jawabnya "Ia lumayan!!", mendengar jawaban dari Andre, aku kepengen perjalanan ini gak sampek Kediri aja, hehehe!!! Aku tanyain tu temen2ku "Andai kata, kita lanjut perjalanan ini ke Blitar kalian mau ka gak" tanyaku dengan merayu, pada mikir sendiri2, keputusan di ambil "GO BLITAR". Temen2 emang SIP Banget dah... Clik burrrrgggghhh Motor melaju ke Bumi Patria, langsung menuju Makam Bung Karno. 
Di dalam perjalanan, aku masih teringat temen aku yang mrngundur janjinya tadi, untuk mengespreikan sedikit rasa kecewaku, aku nyuruh Xionk tuk ambil gambarku yang nyeleneh di tanggul Kali Brantas. (Cuma sekedar iseng) hi hi hi hi???

Kota Blitar yang juga dikenal dengan sebutan Kota Lahar dan Kota Proklamator secara legal-formal didirikan pada tanggal 1 April 1906. Dalam perkembangannya kemudian momentum tersebut ditetapkan sebagai Hari Jadi kota Blitar. Walaupun status pemerintahannya adalah Pemerintah Kota, tidak serta-merta menjadikan mekanisme kehidupan masyarakatnya seperti yang terjadi dikota -kota besar. Memang ukurannya pun tidak mencerminkan sebuah kota yang cukup luas. Level yang dicapai kota Blitar adalah sebuah kota yang masih tergolong antara klasif ikasi kota kecil dan kota besar. Secara faktual sudah bukan kota kecil lagi, tetapi juga belum menjadi kota besar.
Membicarakan Kota Blitar, tidaklah lengkap kalau tidak menceritakan semangat kejuangan yang tumbuh berkembang dan kemudian terus menggelora serta menjiwai seluruh proses kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di kota ini. Di kota ini tempat disemayamkan Bung Karno, Sang Proklamator, Presiden Pertama RI, idiolog dan pemikir besar dunia yang dikagumi baik oleh masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia. Kota Blitar juga merupakan salah satu tempat bersejarah bagi Bangsa Indonesia, dimana sebelum dicetuskannya Proklamasi ditempat ini telah diserukan kemerdekaan Indonesia yang diikuti dengan pengibaran Sang Merah Putih yang kemudian berujung pada Pemberontakan PETA oleh Sudanco Supriyadi.

Masyarakat kota Blitar sangat bangga sebagai pewaris Aryo Blitar, pewaris Soeprijadi dan pewaris Soekarno, yang nationalistic - patriotic. Pemerintah Kota Blitar sadar akan hal ini, semangat itu dilestarikan dan dikobarkan, dimanfaatkan sebagi modal pembangunan ke depan. Tidak heran kalau akronim PATRIA dipilih sebagai semboyan. Kata PATRIA ini disusun dari kata PETA, yang diambil dari legenda Soedanco Soeprijadi yang memimpin pemberontakan satuan Pembela Tanah Air (PETA) di Blitar pada Jaman Penjajahan Jepang, serta dari kata Tertib, Rapi, Indah, dan Aman. Selain itu, kata PATRIA memang sengaja dipilih karena didalamnya mengandung makna " Cinta tanah air . Sehingga dengan menyebut kata PATRIA orang akan terbayang kobaran semangat nasionalisme yang telah ditunjukkan oleh para patriot bangsa yang ada di kota Blitar melalui roh perjuangannya masing-masing. (Menurut sumber lain)
Lanjut cerita... 
 Akhirnya perjalanan nyampek di Kota Blitar sedikit ada problem di jalan, muter2 lupa jalan.. jadi GJ (Gak jelas) namun problema itu bisa teratasi.
Langkah kakiku, ku hentakkan ke Bumi Patria. Mulai masuk halaman makam, ngisi daftar pengunjung, selesai, turun ke bawah tuk ngintip Musium Bung Karno, tapi sayang... Hari jumat Musium di tutup. Gak jadi ngintip musium, foto2 aja...
Masuk ke Makam aku renungkan sejenak, bagaimana perjuangan  para Proklamator dahulu kala, yang memerjuangkan utuhnya Indonesia NKRI, disisi lain, hanya segelintir anak muda sekarang yang mengerti akan budaya Indonesia, budaya barat yang sesat jadi pemikat, kini sudah banyak di pelajari, meskipun tanpa belajar mereka sudah bisa melakukanya, sedangkan budaya Indonesia yang mengandung nilai seni yang sangat tinggi disiasiakan begitu mudahnya, coba bayangkan bilamana gak ada bapak Proklamator, apakah Indonesia menjadi Negara kesatuan???
Lanjut cerita...
Setelah selesai mengunjungi makam, sekarang gantian para penjual cinderamata yang di kunjungi, banyak asesoris, yang di tawarkan penjual oleh-oleh, seperti gantungan kunci, gelang, miniatur sepedah, n batik. Motif batik batik yang di tawarkan juga banyak jenisnya. 
Xionk and andre.

Jam 1 siang
Keluar dari makam, kami langsung menuju Jombang tuk menepati perjanjian aku ma temenku, janji kan utang, lo gak punya utang berarti gak pernah ngucapin janji... hihihihi????
Alun2 kota Jombang jadi persingahan kami selanjutnya, kurang lebih 2 jam lebih 45 Menit udah nyampek Jombang, kemudian sang temen datang, ngobrol2, canda tawa, n berbagi cerita kebersamaan emang membuat waktu jadi terasa singkat, jam 5 tepat perjalanan di teruskan ke Lamongan, hemmm.... Macet dan problema jalan menjadi kendala bagi kami tuk nyampek cepet  di tujuan.. 
Bumi Blitar akan jadi kenangan lucu, keren, n Asiikk dech
Inilah ceritaku, n baca cerita-cerita lain di sesi yang lain juga
& THANKS...